Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Rekayasa dan senja

Gambar
Rekayasa dan senja (Sekali lagi tentang rindu) + Aku melaju diantara pasal-pasal yang tak beraturan, multi makna hingga huruf-huruf pun terlihat berserakan. Distorsi. Negeri ini sarang penyamun hingga nyaris semua hal bisa jungkir balik menyembah keegoisan. Kepentingan. Seperti pemabuk yang merancau segala kesepakatan sosial terlihat ambigu. Absurd. Mulut-mulut pun kemudian berbusa di tv-tv, media sosial, gang-gang sempit, trotoar, dan jalan-jalan menyanyikan kidung keangkuhan. "Akulah raja rekayasa, tuhan".Sementara angin senja membawa dingin diantara bambu-bambu yang berderit. Dan nada-nada pun membumbung tinggi meng-awan sebelum akhirnya jatuh menyapu dinding-dinding hati. Hamparan rumput kecoklatan tiba-tiba mencipta aroma keterasingan. Rindu. + "Aku rindu ayah ibu" tulismu. + "Banyak hal terasa sangat istimewa justru ketika semuanya telah pergi. Tiada. Itulah mengapa peradaban melahirkan banyak literasi, musium-musium dan nisan-nisan atas kematian. Sejarah

somasi

Gambar
Somasi (Cahaya, pedang dan keabadian) + Aku mendengar alunan slow rock Asking Alexandria - "Moving on" dari ruang anakku yang menghentak penuh pemberontakkan sekaligus rintihan. Antara semangat dan keputus-asaan yang terkemas dalam nada-nada keseimbangan. Harmoni. Sementara kudengar kasak kusuk negriku semakin kacau diantara  tiupan semilir angin yang menerobos daun-daun. Etika dan moral yang memang sangat subjektif terlihat jungkir balik di hadapan hukum. Berserakan. Benar bahwa pada akhirnya segalanya adalah nirmakna dalam wajah ketiadaan tapi dunia mesti bersiklus agar tak terhenti. Mati. + "Kau akan diam, menyaksikan semua orang bertarung memperebutkan kekosongan?" tanyamu. + "Bagaimana kita akan menidurkan kegarangan samudra ketika gelombang di kedalaman kita sendiri belum menemukan muara?. Terimalah kenyataan bahwa negri baru siuman dari nina bobok hembusan angin surga. Agama dan tuhan. Hanya dengan begitu kita bisa berdiri di bibir jurang dengan senyuman

Bunga

Gambar
Bunga (Rindu, gerimis dan senja) + Gerimis. Kali ini sepertinya hujan benar-benar salah musim. Matahari menghilang dibalik mendung yang satu persatu mulai cair. Jatuh. Seperti ketidakpastian rindu rumput-rumput membisu kecoklatan. Daun-daun tak bersuara di samping kaca jendela. Tanah basah mencipta aroma aneh yang menyembul dari dunia asing. Indah. Aku melangkah menyalakan sebatang cigarret, menatap kabut yang putih diantara hujan, angin perlahan menerobos tirai-tirai jendela dan menetap pada dinding-dinding hati. Sementara gemericik air menyatu dalam alunan Christopher Cross - "Sailing" membuat waktu seakan terhenti pada bayangannya sendiri. Sunyi.   + "Bagaimana aku bisa hidup?" whatsappmu. + 3 tahun kita bertemu. Kau tumbuh periang sebagai gadis yang dewasa melebihi umurmu sendiri. Bunga merekah diantara kritisnya pikiranmu. Tapi kau terlalu terburu-buru mempercayai dunia, terlalu cepat menyerahkan keindahan pada arogansi keegoisan. Layu. + "Untuk apa berhar

ANDROID

Install RiaCaya pada Android
Download

BUKU


Untuk pemesanan di sini


Untuk pemesanan di sini

RCPLAYER

Simple Musik Radio TV...
RCsetup (windows)
RCplayer (Android)

DONASI



BRI
No. rek: 6906-01-002323-53-9
a/n: Pujiyanti

TRANSLATE