Diam
Diam (rindu, senja dan gerimis) + Aku menyusuri jalan yang berliku sebelum akhirnya memasuki tikungan terakhir. Berhenti. Memasuki halaman parkir disamping mushola yang sedikit sempit, beberapa langkah kemudian akupun telah menghempaskan tubuhku dibalik meja. Seperti samudra, dari atas bangunan ini terlihat hamparan dengan pulau kecil diujungnya. Air yang tenang dan dingin tanpa ombak perlahan mencipta kesunyian. Aku menghirup dalam-dalam udara yang dingin dan menghembuskannya bersama gumpalan kabut yang menyapaku. Gerimis. + "Kepada mendung kutitip rindu yang tak terbendung" whatsappmu + Kau terlahir dua dekade setelah kulihat dunia yang penuh ilusi sekaligus warna ini. Pelangi. Dunia yang memperlihatkan banyak hal menjadi lebih besar dari kenyataannya hingga seringkali kita salah lihat, salah memetakan dan salah mengerti. Kita bahkan seringkali tertipu janji-janji manisnya yang men-surga. Betapa sering kita berlari membabi buta mengejar bayangannya hingga kita