Senyum
Senyum (pudar, derita dan senja) + "Aku ingin melukis senja" katamu lewat sebuah lagu. + Adalah pertama kali kulihat senyummu. Entah berapa purnama sudah mendung menggantung diwajahmu. Aku bahkan melihat gerimis yang turun diantara lagu-lagu klasik tak mampu membangunkanmu. Kau terdiam, hatimu seakan beku oleh kesunyian dan luka. Hampa. Bagimu mungkin hidup adalah ketidakadilan dan pemerkosaan atas nama takdir. Kau kehilangan arah dan harapan sebelum bunga-bunga mekar menjadi kenyataan. Pudar. Tergilas keegoisan dan ketamakan yang pernah kau kira cinta. + "Kita bisa menikmati senja yang sama meski dari tempat dan usia yang berbeda. Mengarungi samudra rindu ketika malam-malam terasa sunyi. Berdua." jawabku. + "Ketahuilah. Hanya luka dan derita yang akan mampu membuat kita semakin dewasa dalam memahami bahagia. Bagaimana mungkin kita bisa melihat kenyataan apa adanya ketika jembatan ketakutan-ketakutan tak juga kita sebrangi. Terlampaui. Bagaima