Sendiri
Sendiri
(keraguan,cinta dan tuhan)
+
Pagi. Aku masih bersama alunan "Journeys End", sebuah soundtrack dari film proximity. Kisah seorang yang diculik Alien dan berusaha membuktikan kebenarannya hingga ia harus berjuang melewati banyak hal. Seperti masa depan yang selalu memberikan keraguan, kadang kita pun seringkali berjuang mencari jawaban yang sesungguhnya tidak dibutuhkan. Tujuan. Apakah hidup benar-benar punya suatu alasan yang membuat kita selalu ingin bertahan. Atau kita adalah hidup itu sendiri.
+
"Aku hanya ingin sendiri." katamu.
+
Namamu siti. Wanita dewasa yang entah karena apa memilih hidup seorang diri. Bagimu dan bagi banyak orang mungkin kebersamaan adalah lebih rumit dari kesendirian. Benar, kita memang telah sendiri sejak kelahiran bahkan mungkin jauh sebelum pertama kali membuka mata dan mengenali dunia. Matahari . Hanya saja, bukankah memandang warna yang sama setiap kali terjaga adalah kematian. Kebisuan sebab pelangi bahkan kesedihan dan kebahagian hanyalah prasangka sebab kita tak pernah benar-benar mengalaminya.
+
"Bukalah hatimu dan izinkan jika suatu saat cinta datang menghampirimu. Ketahuilah meski dunia ini dibangun dari kepastian percayalah,tidak ada seorangpun yang benar-benar mengerti tentang masa depan." jawabku
+
"Untuk bahagia tidak ada jalan lain kita harus mengenali derita. Pun cinta, untuk mengenalinya kita harus memahami hasrat-hasrat yang tersembuyi dibalik senyuman. Sementara untuk mengenali tuhan kita harus tahu yang bukan tuhan hingga kita menyadari bahwa tidak ada hal apapun kecuali tuhan. Keabadian." lanjutku
+
Pagi masih gerimis. Rindu tiba-tiba merasuk diantara dingin yang merayap pada tirai jendela. Senja telah beberapa purnama pergi meninggalkan jingga di hati. Sementara aku masih disini, bersama alunan Annie Lennox - "No More I Love You's", terjebak bayangan yang kuciptakan sendiri.
+
RiaCaya
Bersama menuju keabaian.