Boom
Boom (Negriku, ilusi dan nurani) + Aku berjalan diatas genangan air sisa-sisa hujan semalam. Menikmati belaian kabut yang dingin dalam aliran darahku. Menyadari betapa seringnya pikiran mempersulit dirinya sendiri ketika mimpi-mimpi tak terkendali. Dan kita pun gagal meng-identifikasi kenyataan hingga mengira bahwa ilusi surga neraka adalah kenyataan. Realitas. Tanpa sadar terjebak dalam kubangan amarah, luka, dan dendam. BOOM. + "Bagaimana om bisa tahu maksudku bahkan sebelum aku mengatakannya?" tanyamu. + Sementara negeriku semakin gaduh. Orang-orang berteriak nanar dan saling baku hantam hanya karena perbedaan isi kepala. Isme. Beberapa orang tertawa senang diatas penderitaan orang lain. Sengaja. Tempat-tempat sujud masjid, gereja, wihara dan pura berubah menjadi mimbar untuk saling mencaci dan membenci. Beberapa yang lain bersikeras memelihara kebodohan massal hanya untuk bisa menguasai. Mati-matian. Hubungan pertemanan, persaudaraan bahkan pernikahan tak lebih dari seked