Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Tua

Gambar
Tua (waktu, pengabdian dan cinta) + "Aku 21 tahun om" katamu + Dan tiba-tiba akupun merasa tua. Waktu ternyata arogan menipuku dengan mencipta ilusi siang malam, tua muda, pagi dan senja. Betapa seringnya kita bertekuk lutut dihadapan waktu dan mengumpulkan serpihan-serpihan ingatan sebagai pelipur kesendirian. Kesunyian yang selalu gagal kita maknai bahkan sejak kelahiran. Kau gadis cerdas yang terluka sebab terlalu dini memaknai cinta. Belajar merangkak dan berdiri kembali diantara puing-puing kemunafikan jaman. + "Apakah aku orang ketiga?" lanjutmu. + "Tidak. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa menggantikan orang lain. Semua orang punya tempat dan singgasana sendiri-sendiri di hati kita. Mungkin kita bisa menjadi apa saja yang kita inginkan tapi kita tidak akan pernah bisa menjadi orang lain. Sepenuhnya. Ketahuilah, karena punya rahim perempuan butuh hubungan (sex) untuk memahami pucuk-pucuk cinta. Pengabdian. Sementara pria justru butuh kesendirian

jiwa

Gambar
Jiwa (September, hujan dan rindu) + Bersama Christopher cross - "Sailing" aku terlambat menyambut matahari. Kesiangan. Bagiku tidak ada algoritma baku bahwa tidur adalah malam hari dan siang adalah aktifitas pemerkosaan. Kerja. Semua aturan, ajaran bahkan agama lahir dari pikiran manusia sendiri dalam menjawab keegoisannya yang tak terbatas. Bagiku tidur adalah ketika kita mengantuk, makan ketika kita lapar, dan bercinta ketika kita memang sedang rileks. Sebab bercinta hanya untuk membunuh kebisingan adalah pelarian. Seperti seorang musafir yang kehilangan tongkat, rapuh. Matahari terus merangkak mencipta dan menulis kenangannya sendiri sementara aku berselancar di dunia virtual. Dunia yang dibangun dari mimpi-mimpi dan ilusi manusia karena gagal menjawab ketidaktahuannya yang abadi. Kesendirian. + "Jiwa adalah...." Ngopi jarak jauh via Whatsapp group adalah pilihan alternatif di era pandemi Covid19. + "Jiwa adalah aku, meski seringkali aku meragukan keberadaan

tulus

Gambar
Tulus (Hanya ingin kau tahu) + Angin semilir berhembus dari daun-daun bambu yang menari sementara senja memerah di sudut barat cakrawala. Kemarau. Aku masih bersama alunan Republik - "Hanya ingin kau tahu", Regina belle - "You make me feel brand new", Intan RJ - "Cintaku padamu" menata ulang ribuan data di dunia pikiran. Membuat dan menyusun folder - folder maya dan menganalisa kembali skala - skala prioritas yang bertahun - tahun kubiarkan acak terbengkalai. Benar bahwa semua nilai - nilai dalam hidup terbangun dari pikiran kita sendiri. Ego. Tapi membiarkan semua hal berantakan adalah gagalnya warna - warni keindahan. Unharmoni. + "Mau menikah denganku?" tanyamu. + "Aku tidak tahu mengapa pernikahan menjadi bagian dari peradaban absurd makhluk bernama manusia. Bagiku cinta bahkan tidak butuh kesetiaan apalagi sekedar kebersamaan dalam belenggu semu pernikahan. Terlalu banyak pernikahan akhirnya hanya menyatukan tubuh - tubuh tapi bukan jiw

amarah

Gambar
Amarah. (September, cinta dan air mata) + Aku masih bersama alunan Crush - "Sleepless Night", lagu yang tanpa sengaja kutemukan di soundrack film "It's okay that's Love". Sebuah drama asal Korea yang pernah kuakui berbeda dalam tata bahasa dari drama di tv - tv indonesia. 1000 hari yang lalu. Sebab setelah itu aku mematikan tv di rumah. Bagiku tv di negri ini hanya timbunan sampah dan iklan. Makelar. Bahkan tema dan acara yang pernah sedikit menarik perhatian akhirnya kutemukan hanyalah pesanan. Palsu. + "Kau jahat" katamu berapi - api. + "Bagiku cinta bukan tentang bagaimana membiarkanmu terjebak dalam lingkaran semu kebahagiaan, mimpi-mimpi indah dan khayalan. Tapi bagaimana mengenalkanmu pada penderitaan yang mesti kau seberangi sebagai kenyataan. Sebab bagaimana mungkin kita bisa mencintai dan bahagia ketika kita gagal menterjemahkan pahitnya air mata. Ketahuilah, cinta dan keputusasaan dititik tertentu adalah dua hal yang sama, tidak pern

september

Gambar
September (senja, kedamain dan hujan) + Hujan. Bersama alunan Protonema - "kiranya" aku kembali mengingat satu persatu jalan yang pernah kulalui. Aku tumbuh liar diantara semak-semak kebodohan dan bau bacin trotoar terminal, Keganasan bau yang menyengat dari alkohol Ciu Bekonan. Terbalut suara-suara sumbang keangkuhan zaman dan diantara dinginnya malam yang kerap kunamai kesendirian. Masih kuingat, dalam laju 100km/jam diatas Force one pernah kutantang tuhan. Aku bahkan pernah menganggap kumpulan buku-buku tua yang berderet di rak-rak kampus hanyalah beban peradaban, kumpulan kebohongan dan kemunafikan. Hingga dibulan ini, september 21 tahun yang lalu aku memilih berhenti mencaci dunia. Bermodal keberanian yang konyol kukubur semuanya. Menikah. Waktu terus berlalu dalam kebisuan sementara aku menyusuri lembah - lembah, tebing dan jurang filsafat. Berkelana diantara huruf-huruf tua yang terpahat di altar kitab-kitab dan agama. Hingga akhirnya kusadari bahwa tidak ada yang isti

ANDROID

Install RiaCaya pada Android
Download

BUKU


Untuk pemesanan di sini


Untuk pemesanan di sini

RCPLAYER

Simple Musik Radio TV...
RCsetup (windows)
RCplayer (Android)

DONASI



BRI
No. rek: 6906-01-002323-53-9
a/n: Pujiyanti

TRANSLATE