Postingan

Peradaban

Gambar
Peradaban (Kebodohan, kemajuan dan uang) + Udara cukup panas. Aku melihatmu mengeja masa depan dibawah pelukan terik matahari. Bahwa kebodohan mesti dihapuskan setidaknya atas nama kemajuan. Peradaban. Bagimu mimpi indah adalah melihat orang-orang bangun dari keterbelakangan,  sepenuhnya. Seperti Tim Berners-Lee penemu World Wide Web (WWW) atau Vint Cerf dan Robert Kahn bapak internet, meski hanya satu kau ingin seseorang mewarisi pikiranmu. Maju. + "Aku tetap akan pergi ke lembah kebodohan dan mencerdaskannya" ucapmu tak bergeming. + Benar bahwa sejak Homo Sapiens mampu mengkomparasi perbedaan dan berhitung peradaban pun dimulai. Perlahan manusia membangun system berbasis keegoisan. Uang. Dan satu persatu jalan-jalan dihubungkan, kota-kota didirikan. Jarak dan waktu mulai dipangkas dengan lahirnya internet, kereta super cepat dan pesawat terbang. Angkasa pun perlahan mulai diobservasi dan ditaklukkan. Hanya saja, aku melihat peradaban tidak sepenuhnya berjalan di jalan yang

Belenggu

Gambar
Belenggu (Komitmen, tujuan dan keikhlasan) + Kali ini aku tidak menemukan kebebasan di balik tawa, senyummu. Tapi segumpal bekas luka yang menganga diantara kepulan asap cigarette. Bagimu mungkin aku adalah pria egois sekaligus terapuh dalam episode hidupmu. Meski baru dua hari kita bertemu tapi sepertinya itu cukup bagiku untuk memahami sisa-sisa gejolak dan bara yang membakarmu. Ganasnya badai dan gelombang yang memporak-porakan mimpimu. Di masa lalu. + "Langgar komitmenmu sendiri" katamu, + Kau perempuan gila yang menghentikan langkah ketika cahaya nyaris membebaskanmu dari ketakutan sepenuhnya. Bertahan pada zona nyaman sebab logika dan pikiran terjebak oleh dualitas. Baik buruk, untung rugi, surga neraka. Tempat banyak orang tanpa sadar terseret melakukan penghakiman.  + "Aku lebih dari sekedar tahu bahwa komitmen adalah belenggu terakhir bagi setiap perjalanan, pencarian. Dia tak lebih dari sekedar keegoisan yang bersembunyi di balik wajah-wajah yang kita sebut keb

OS

Gambar
OS (Windows, Linux dan ingatan) + "Bertahun dalam dendam rindu" alunan nada - nada "Walau sekejab", almarhum Arie Wibowo yang dirilis tahun 80-an cukup mengurangi terik yang menyengat di kota ini. Karanganyar. Jalanan cukup ramai meski beberapa negara melakukan lockdown antar kota sebab Corona masih menjadi berita utama yang setengah dipaksakan media-media. Ekonomi ambruk, beberapa perusahaan bukan hanya mengurangi tenaga kerja tapi gulung tikar. Interaksi sosial mulai bergeser kearah digital. Zoom, Whatsapp, Facebook, tokopedia dan beberapa aplikasi perlahan tumbuh menjadi pengganti perjumpaan. Chatting, Videocall, seminar bahkan sex mulai dilakukan orang - orang secara daring. Online. Seperti prediksi Yuval Noah Harari dalam karyanya yang berjudul "Homo Deus" bahwa pada akhirnya peradaban akan didominasi oleh tehnologi dan AI (kecerdasan buatan). Sementara kulihat negriku masih sibuk baku hantam soal agama dan tuhan. Bahlul. Sengaja memelihara kebodohan.

Waktu

Gambar
Waktu (Usia, senja dan keberanian) + "I can't say anything, hampa" Katamu + "I see. Tidak mudah mengembalikan hati yang telah berkeping - keping. Hancur. Butuh lebih dari sekedar kemauan dan waktu untuk berdamai dengan kenyataan. Keberanian" Jawabku + Kau wanita biasa yang menjalani hidup seperti kebanyakan perempuan hingga di tengah perjalanan pengkhianatan memaksamu tumbuh lebih kuat dari yang seharusnya. Tertatih - tatih menyeberangi batas kemarahan dan ketakutan sendirian.  + "Ketahuilah, di masa lalu aku pernah mengira bahwa waktu adalah wajahku. Eksistensi. Hingga penderitaan mengajarkanku bahwa dia hanya bayangan semu dari keberadaanku sendiri. Ilusi. Aku juga pernah menyangka bahwa waktu berjalan detik demi detik, jam, hari, minggu, bulan dan tahun untuk sebuah tujuan hingga suatu hari perpisahan memberitahuku bahwa dia hanya diam membisu menyaksikan hiruk-pikuk perubahan. Egois. Waktu bahkan tak mampu membunuh beberapa ingatan yang terwariskan dari

Pergi

Gambar
Pergi (dualitas, vibrasi dan waktu) + "Aku ingin berpisah" katamu 111 hari yang lalu. + "Pergilah. Seperti samudra, pada saatnya semua hal akan kembali ke tempatnya masing-masing. Muara. Menemukan vibrasi dan habitatnya sendiri-sendiri. Kita tidak pernah bisa menyatukan hal-hal yang sudah semestinya terpisah. Lihatlah, api dan air, siang dan malam, benar dan salah, logika dan iman, keduanya akan saling menegasikan satu sama lain. Selamanya. Sebab persatuan yang dipaksakan hanya akan melahirkan ledakan yang membakar diri kita sendiri. Berkeping-keping. Waktu bahkan tak pernah mengijinkan kita membunuh dualitas pikiran sepenuhnya kecuali kita telah benar-benar berhenti. Mati. Menyadari bahwa apapun yang membuatmu menderita adalah hal sama yang akan membuatmu bahagia. Bahwa sesungguhnya apapun yang kau sebut mereka adalah kita. Dan aku adalah kau." jawabku. + "Ketahuilah, siapapun yang telah memutuskan untuk pergi tidak akan bisa kembali sepenuhnya. Sebab sekalipu

ANDROID

Install RiaCaya pada Android
Download

BUKU


Untuk pemesanan di sini


Untuk pemesanan di sini

RCPLAYER

Simple Musik Radio TV...
RCsetup (windows)
RCplayer (Android)

DONASI



BRI
No. rek: 6906-01-002323-53-9
a/n: Pujiyanti

TRANSLATE